Penyebar Hoax Atas Nama Sri Sultan Hamengkubuwono Siap-Siap Dibui



Beberapa hari ini beredar hoax yang mengatas namakan Sultan Hamengkubuwono yang dipost oleh situs abal-abal. Hoax tersebut diviralkan di media sosial facebook, WA dan lainnya, khususnya di WA-WA pendukung intoleran. 


BERIKUT HOAX TERSEBUT :


SRI SULTAN HAMENGKUBUWONO : MAAF BUKAN SARA, TAPI CINA DAN KETURUNANNYA TIDAK PANTAS JADI PEMIMPIN DI BUMI NUSANTARA. FAKTA SEJARAH, TIONGHOA ADALAH SATU-SATUNYA PENGHIANAT NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA (NKRI)

Jakarta-Raja Keraton Ngayogyakarta yang juga Gubernur D.I. Yogyakarta, Sri Sultan Hamengkubuwono mengingatkan kepada seluruh umat islam terutamanya yang ada di Jakarta tentang fakta sejarah yang tidak bisa diabaikan begitu saja.

Sesungguhnya, Umat Islam adalah umat paling penuh cinta kepada alam semesta ini sebab mereka mencita-citakan seluruh bumi tunduk dan patuh hanya kepada Allah SWT. Mereka rela berdampingan dengan siapapun, bertetangga dengan menunjukkan akhlak mulianya.

Dan sejarah di Yogyakarta ini, mohon maaf, bukan SARA tapi kita ingin satu fakta sejarah. Tahu kenapa saudara-saudara Tionghoa tak punya hak girik di wilayah Yokjakarta? Mereka hanya punya hak milik bangunan semata-mata.

Mohon maaf, ini soal sejarah dilihat dan diakui. Pada agresi militer kedua Belanda, Desember 1948. Komunitas Tionghoa di Yagjakarta member sokongan kepada agresor Belanda itu.

Maka pada tahun 1950, ketika tegak kembali NKRI kita dari Jogjakarta ini, mereka sudah bersiap-siap eksodus. Tapi oleh Sultan Hamengkubuwono IX, mereka ditenangkan dan Sultan mengatakan, ‘anda meskipun berkhianat kesekian kalinya terhadap negeri ini, tetap kami akui sebagai tetangga dan tidak perlu pergi dan tinggalah disini. Tapi mohon maaf, saya cabut satu hak anda untuk memiliki tanah. Karena keserakahan sepanjang sejarah’. (icl)

http://www.metronews.tk/2017/04/sri-sultan-hamengkubuwono-maaf-bukan.html


Hoax dari situs domain gratisan .tk




TANGGAPAN SULTHAN :

Merasa dirugikan dengan epemberitaan di sebuah media online, Gubernur DIY sekaligus Raja Kratan Ngayogyakarta Hadiningrat melaporkan ke Polda DIY, Rabu (19/4). Sultan mengaku berita di media online tersebut menyudutkannya karena mengutip pernyataan tanpa dikonfirmasi, apalagi pernyataan yang dikutip terkait syarat kepemimpinan dan menyebut salah satu ras tertentu.




Sumber : muslimedianews.com
loading...

0 Response to "Penyebar Hoax Atas Nama Sri Sultan Hamengkubuwono Siap-Siap Dibui"

Posting Komentar