"Anak-anak yang bersekolah di SD ini merupakan kumpulan dari lima kampung yang ada di sekitar sekolah. Mulai dari Kampung Takalar, Kampung Tabuloan yang berjarak 3 km dari sini, Kampung Lemo-Lemo yang ada 4 km ke sini, Kampung Jilli 2 km dari sini, dan Kampung Tukombong yang berjarak 5km. Semua mereka tempuh dengan berjalan," ungkap Muhammad Sain, guru SD 169 Tokala.
Bagaimana kondisi perjalanan mereka ke sekolah? Pak Sain menceritakan pada kondisi awal sekolah ini berdiri tahun 1980-an, keadaan bangunan seperti kandang kambing dan jalanannya penuh dengan air seperti jalan sapi. Tentunya dengan kondisi jalan yang ada, murid sulit untuk mencapai sekolah sehingga mereka harus berjalan kaki tanpa sepatu melewati hutan hingga sampai ruang kelas.
Para murid di SD 169 Tokala ini terbiasa melewati hutan sekitar 5 km tanpa sepatu untuk mencapai sekolah.
Pak Sain mengungkapkan kondisi akses ke sekolah kini sudah sedikit lebih baik, karena sudah ada jalan batu yang dibuat sebagai akses menuju sekolah. Namun kebiasaan anak-anak berjalan kaki masih dilakukan dengan melewati hutan-hutan di sekitar kampung yang tidak memiliki akses jalan aspal. Bahkan ketika bercengkrama dengan murid SD 169 Tolala, mereka kebanyakan tidak menggunakan sepatu saat ke sekolah.
"Tak ada sepatu," jawab Andi, murid SD 169 Tokala kertika ditanya mengapa tidak memakai sepatu.
Namun dengan kondisi seperti itu, para murid tetap semangat untuk menimba ilmu. Hal ini juga terlihat dengan banyaknya orang tua yang memperbolehkan anaknya ke sekolah, meski banyaknya himpitan ekonomi masyarakat. Para murid kini juga bisa melanjutkan sekolah ke SMP Negeri Satap 7 Bulukumba yang tepat berada di kawasan SD untuk akhirnya menimba ilmu di jenjang SMA di Bulukumba.
(liputan6.com)
loading...
0 Response to "Murid-murid Tempuh 5Km Ke Sekolah jalan kaki melewati hutan tanpa alas kaki"
Posting Komentar