4 Wanita Yang Menjadi Tanggung Jawab Pria Dalam Islam – Perlu diketahui bahwa tugas, tanggung jawab, dan kewajiban seorang laki-laki sangatlah besar terhadap wanita. Siapa sajakah wanita yang berada dalam tanggung jawab seorang laki-laki? Berikut penjelasan dan pembahasannya secara jelas.
Tanggung Jawab Dan Kewajiban Seorang Laki-Laki Dalam Islam.
Seorang laki-laki memiliki tanggung jawab terhadap 4 wanita yaitu ibunya, istri, anak perempuan dan saudara perempuan (kakak atau adik perempuan kandung). Laki-laki berkewajiban untuk menjaga, merawat, membimbing, mendidik, menasehati dan mengingatkan wanita-wanita yang menjadi tanggung jawabnya sampai ke akhirat kelak.
1. Wanita yang disebut “IBU”
Ibu yang melahirkannya merupakan tugas dan tanggung jawab anak laki-laki. Anak laki-laki bertanggung jawab atas segala perbuatan ibunya. Jika anak laki-laki tidak mau mengingatkan dan menasehati ibunya dalam hal perbuatan yang melanggar ajaran Islam atau tidak mau beribadah, maka kelak ia akan ikut bertanggung jawab atas perbuatan ibunya.
Anak laki-laki yang sudah menikah dan memiliki istri juga anak, tetap ia bertanggung jawab penuh terhadap ibu kandungnya. Kenapa harus anak laki-laki? karena anak perempuan apabila telah menikah, ia harus lebih mentaati suaminya dibandingkan kepada ibunya. Anak laki-laki yang telah menikah harus memperhatikan ibu kandungnya. Ibu masih memiliki hak penuh terhadap anak laki-lakinya meskipun telah menikah.
Sayangilah ibumu dengan cara memberi nasihat jika ia melakukan kesalahan atau melenceng dari ajaran Islam. Karena itulah tugas dan tanggung jawab anak laki-laki terhadap ibunya. Jika tidak ingin melihat ibumu tersesat, maka nasihatilah ia, jauhkanlah ia dari siksa api neraka, jangan sampai merasa diri terbebas dari tanggung jawab atasnya. Karena jika kelak ibumu masuk kedalam neraka atas sebab anak laki-lakinya tidak mau mengurus, merawat, menasehati dan meluruskan jalannya, maka kau pun akan ikut bersama ibumu didalam neraka.
Ibu yang melahirkannya merupakan tugas dan tanggung jawab anak laki-laki. Anak laki-laki bertanggung jawab atas segala perbuatan ibunya. Jika anak laki-laki tidak mau mengingatkan dan menasehati ibunya dalam hal perbuatan yang melanggar ajaran Islam atau tidak mau beribadah, maka kelak ia akan ikut bertanggung jawab atas perbuatan ibunya.
Anak laki-laki yang sudah menikah dan memiliki istri juga anak, tetap ia bertanggung jawab penuh terhadap ibu kandungnya. Kenapa harus anak laki-laki? karena anak perempuan apabila telah menikah, ia harus lebih mentaati suaminya dibandingkan kepada ibunya. Anak laki-laki yang telah menikah harus memperhatikan ibu kandungnya. Ibu masih memiliki hak penuh terhadap anak laki-lakinya meskipun telah menikah.
Sayangilah ibumu dengan cara memberi nasihat jika ia melakukan kesalahan atau melenceng dari ajaran Islam. Karena itulah tugas dan tanggung jawab anak laki-laki terhadap ibunya. Jika tidak ingin melihat ibumu tersesat, maka nasihatilah ia, jauhkanlah ia dari siksa api neraka, jangan sampai merasa diri terbebas dari tanggung jawab atasnya. Karena jika kelak ibumu masuk kedalam neraka atas sebab anak laki-lakinya tidak mau mengurus, merawat, menasehati dan meluruskan jalannya, maka kau pun akan ikut bersama ibumu didalam neraka.
2. Wanita yang disebut “ISTRI”
Istri terlahir dari keluarga yang berbeda dengan suami. Jika istri tidak mendapat didikan secara islami, maka suamilah yang bertugas dan berkewajiban mendidik, mengarahkan dan membimbingnya sesuai dengan ajaran Islam. Suami memiliki tanggung jawab penuh atas segala perbuatan istrinya. Jika istri dibiarkan tidak ibadah, tidak mau menjaga lisan, dibiarkan memutus silaturahmi dengan keluarga, tidak mampu mendidik anak-anaknya, maka suami pulalah yang bertanggung jawab atas dosa-dosa istrinya.
Maka, bimbinglah ia ke jalan yang Allah ridhai, nasehatila ia ketika ia salah, ajaklah ia berbuat baik, didiklah ia menjadi ibu yang bertanggung jawab kepada anak-anak dan rumahnya, ajari dan tanamkan nilai-nilai agama pada dirinya. Jangan sampai merasa bosan dan lelah. Karena ia adalah tugas dan kewajibanmu.
Istri terlahir dari keluarga yang berbeda dengan suami. Jika istri tidak mendapat didikan secara islami, maka suamilah yang bertugas dan berkewajiban mendidik, mengarahkan dan membimbingnya sesuai dengan ajaran Islam. Suami memiliki tanggung jawab penuh atas segala perbuatan istrinya. Jika istri dibiarkan tidak ibadah, tidak mau menjaga lisan, dibiarkan memutus silaturahmi dengan keluarga, tidak mampu mendidik anak-anaknya, maka suami pulalah yang bertanggung jawab atas dosa-dosa istrinya.
Maka, bimbinglah ia ke jalan yang Allah ridhai, nasehatila ia ketika ia salah, ajaklah ia berbuat baik, didiklah ia menjadi ibu yang bertanggung jawab kepada anak-anak dan rumahnya, ajari dan tanamkan nilai-nilai agama pada dirinya. Jangan sampai merasa bosan dan lelah. Karena ia adalah tugas dan kewajibanmu.
3. Wanita yang disebut “Anak Perempuan Kandung”
Sebagai seorang ayah, wajib memberikan pendidikan dan menanamkan nilai-nilai agama kepada putrinya. Tidak hanya bertanggung jawab pada materinya saja, tetapi juga akhlak dan ibadahnya. Ayah wajib mengajarkan kepada putrinya tentang agama, mengaji, berbuat baik, berakhlakul karimah menutup aurat, menjaga pergaulannya dan takut kepada Allah.
Jika anak perempuan tidak mau ibadah, tidak menutup aurat, pergaulannya bebas, pacaran bebas, tidak menghormati orang yang lebih tua dan akhlak tercela lainnya. Maka ayahnya akan ikut terseret bersama putrinya kelak di neraka jahanam.
Sebagai seorang ayah, wajib memberikan pendidikan dan menanamkan nilai-nilai agama kepada putrinya. Tidak hanya bertanggung jawab pada materinya saja, tetapi juga akhlak dan ibadahnya. Ayah wajib mengajarkan kepada putrinya tentang agama, mengaji, berbuat baik, berakhlakul karimah menutup aurat, menjaga pergaulannya dan takut kepada Allah.
Jika anak perempuan tidak mau ibadah, tidak menutup aurat, pergaulannya bebas, pacaran bebas, tidak menghormati orang yang lebih tua dan akhlak tercela lainnya. Maka ayahnya akan ikut terseret bersama putrinya kelak di neraka jahanam.
4. Wanita yang disebut “Saudara Perempuan Kandung”
Adik perempuan atau kakak perempuan juga tanggung jawab seorang laki-laki. Seorang laki-laki yang memiliki adik atau kakak perempuan, kelak diakhirat akan dimintai pertanggungjawabannya selama di dunia. Maka pedulilah terhadap akhlak dan ibadah saudara perempuanmu. Karena saudara perempuanmu itu juga adalah tanggung jawabmu.
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan“. (QS. At-Tahrim: 6)
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan“. (QS. At-Tahrim: 6)
Jika tidak ingin terseret oleh api neraka karena perbuatan wanita-wanitamu. Maka, jadilah laki-laki yang berilmu dan beragama. Sehingga kau akan tahu betapa beratnya memikul segala dosa yang dilakukan wanita-wanita yang berada dalam tanggung jawabmu. Ibu, isteri, anak perempuan dan saudara perempuanmu adalah tanggung jawabmu yang kelak Allah akan minta pertanggungjawabanmu terhadap mereka selama hidup di dunia.
Tanggung Jawab Dan Kewajiban Seorang Laki-Laki Dalam Islam ini semoga dapat memberikan manfaat dan mengingatkan sahabat terhadap amanah yang dititipkan Allah. Semoga sahabat semua bisa amanah dan senantiasa dalam lindungan dan maghfirah-Nya. Aamiin.
Tanggung Jawab Dan Kewajiban Seorang Laki-Laki Dalam Islam ini semoga dapat memberikan manfaat dan mengingatkan sahabat terhadap amanah yang dititipkan Allah. Semoga sahabat semua bisa amanah dan senantiasa dalam lindungan dan maghfirah-Nya. Aamiin.
(muslimah.com)
loading...
0 Response to "4 Wanita Yang Menjadi Tanggung Jawab Pria Dalam Islam"
Posting Komentar