Masjid Raya KH Hasyim Asy'ari
Menjelang peresmiannya yang bersamaan dengan momentum Pilkada DKI, tidak lepas dari fitnah yang disebarkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Masjid yang diartisteki oleh Adhi Moersid itu sempat difitnah sebagai mirip gereja. Fitnah tentunya datang dari kelompok yang kurang pengetahuan dan berbahaya. Kemungkinan mereka yang memfitnah tersebut tidak pernah mengenal sejarah masjid, kubah masjid, adanya masjid Chengho, masjid menara kudus, Aya Sofia di Turki, dan lain sebagainya.
Sementara sang arsitek, Adhi menjelaskan bahwa konsep dalam desain bangunan sengaja dibuat dengan karakteristik budaya Betawi yang merupakan budaya lokal di Jakarta.
Adhi menjelaskan, ada tiga konsep yang dipakai sebagai desain bangunan masjid. Konsep tropis, membumi atau lekat dengan unsur kebudayaan lokal Betawi, serta permaculture atau konsep arsitektur yang dapat dijadikan sebagai tempat untuk meningkatkan ketahanan pangan yang ada di daerahnya.
"Masjid ini dikerjakan dengan apa adanya. Tetapi kan ada cita-cita yang memberi saya tugas dengan mengambil nilai-nilai lokalitas Betawi. Itu saya pegang teguh," ujar Adhi saat ditemui di Jakarta Barat, Sabtu (15/4/2017) sebagaimana diberitakan Kompas.
Jum'at, 21 April 2017, masjid tersebut mulai digunakan untuk pelaksanaan shalat Jum'at. Tanpa disangka, jamaah masjid membludak.
"Alhamdulillah, shalat jum'at di Masjid Raya KH. Hasyim Asy'ari membludak. Ada adzan dua kali, shalawat diantara dua khutbah, tentu (juga) wiridan", tulis Sulthan Fathoni, salah seorang pengurus NU di pusat melalui twitternya.
loading...
0 Response to "Shalat Jum'at di Masjid Raya KH. Hasyim Asy'ari Membludak"
Posting Komentar