Mengapa setiap akan berdoa, di akhir doa, membuka kajian, menutup pengajian dan sebagainya selalu membaca Surat Fatihah?
Berikut adalah dalil-dalilnya;
Hadis pertama;
ﻋﻦ اﺑﻦ ﻋﺒﺎﺱ، ﻗﺎﻝ: ﺑﻴﻨﻤﺎ ﺟﺒﺮﻳﻞ ﻗﺎﻋﺪ ﻋﻨﺪ اﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ، ﺳﻤﻊ ﻧﻘﻴﻀﺎ ﻣﻦ ﻓﻮﻗﻪ، ﻓﺮﻓﻊ ﺭﺃﺳﻪ، ﻓﻘﺎﻝ: " ﻫﺬا ﺑﺎﺏ ﻣﻦ اﻟﺴﻤﺎء ﻓﺘﺢ اﻟﻴﻮﻡ ﻟﻢ ﻳﻔﺘﺢ ﻗﻂ ﺇﻻ اﻟﻴﻮﻡ، ﻓﻨﺰﻝ ﻣﻨﻪ ﻣﻠﻚ، ﻓﻘﺎﻝ: ﻫﺬا ﻣﻠﻚ ﻧﺰﻝ ﺇﻟﻰ اﻷﺭﺽ ﻟﻢ ﻳﻨﺰﻝ ﻗﻂ ﺇﻻ اﻟﻴﻮﻡ، ﻓﺴﻠﻢ، ﻭﻗﺎﻝ: ﺃﺑﺸﺮ ﺑﻨﻮﺭﻳﻦ ﺃﻭﺗﻴﺘﻬﻤﺎ ﻟﻢ ﻳﺆﺗﻬﻤﺎ ﻧﺒﻲ ﻗﺒﻠﻚ: ﻓﺎﺗﺤﺔ اﻟﻜﺘﺎﺏ، ﻭﺧﻮاﺗﻴﻢ ﺳﻮﺭﺓ اﻟﺒﻘﺮﺓ، ﻟﻦ ﺗﻘﺮﺃ ﺑﺤﺮﻑ ﻣﻨﻬﻤﺎ ﺇﻻ ﺃﻋﻄﻴﺘﻪ " رواه مسلم
Ibnu Abbas berkata, ketika Jibril duduk di dekat Nabi maka Jibril mendengar suara dari atas, ia mengangkat kepalanya dan berkata: "Ini adalah pintu langit yang tidak pernah dibuka kecuali har ini" Lalu turun malaikat. Jibril berkata: "Ini adalah malaikat yang tidak pernah turun ke bumi kecuali hari ini". Ia mengucap salam lalu berkata: "Kabarkan dengan 2 cahaya yang diberikan kepadamu, yang tidak diberikan pada seorang nabi sebelum kamu. Yaitu Fatihah dan ayat-ayat akhir Surat Baqarah. Tidak kamu baca sehuruf pun kecuali dikabulkan untukmu" (HR Muslim)
Hadis kedua;
ﻋﻦ ﺃﺑﻲ ﺳﻌﻴﺪ اﻟﺨﺪﺭﻱ، ﻗﺎﻝ: ﻧﺰﻟﻨﺎ ﻣﻨﺰﻻ، ﻓﺄﺗﺘﻨﺎ اﻣﺮﺃﺓ ﻓﻘﺎﻟﺖ: ﺇﻥ ﺳﻴﺪ اﻟﺤﻲ ﺳﻠﻴﻢ، ﻟﺪﻍ، ﻓﻬﻞ ﻓﻴﻜﻢ ﻣﻦ ﺭاﻕ؟ ﻓﻘﺎﻡ ﻣﻌﻬﺎ ﺭﺟﻞ ﻣﻨﺎ، ﻣﺎ ﻛﻨﺎ ﻧﻈﻨﻪ ﻳﺤﺴﻦ ﺭﻗﻴﺔ، ﻓﺮﻗﺎﻩ ﺑﻔﺎﺗﺤﺔ اﻟﻜﺘﺎﺏ ﻓﺒﺮﺃ، ﻓﺄﻋﻄﻮﻩ ﻏﻨﻤﺎ، ﻭﺳﻘﻮﻧﺎ ﻟﺒﻨﺎ، ﻓﻘﻠﻨﺎ: ﺃﻛﻨﺖ ﺗﺤﺴﻦ ﺭﻗﻴﺔ؟ ﻓﻘﺎﻝ: ﻣﺎ ﺭﻗﻴﺘﻪ ﺇﻻ ﺑﻔﺎﺗﺤﺔ اﻟﻜﺘﺎﺏ ... ﻓﺄﺗﻴﻨﺎ اﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻓﺬﻛﺮﻧﺎ ﺫﻟﻚ ﻟﻪ، ﻓﻘﺎﻝ: «ﻣﺎ ﻛﺎﻥ ﻳﺪﺭﻳﻪ ﺃﻧﻬﺎ ﺭﻗﻴﺔ؟ اﻗﺴﻤﻮا ﻭاﺿﺮﺑﻮا ﻟﻲ ﺑﺴﻬﻢ ﻣﻌﻜﻢ»
Abu Said al-Khudri berkata: "Kami singgah di sebuah tempat, lalu datang wanita dan berkata: "Kepala suku kami disengat binatang. Adakah yang bisa mengobati?" Lalu seorang Sahabat berdiri, menurut kami dia tidak ahli mengobati. Ia meruqyat dengan Fatihah, ternyata sembuh. Mereka memberinya kambing dan memberi minuman susu. Kami bertanya: "Kamu bisa ruqyat?" Dia menjawab: "Saya hanya membacakan Fatihah". Lalu kami mendatangi Nabi dan cerita di atas. Nabi bersabda: "Dari mana dia tahu Fatihah adalah ruqyah? Bagikan kambingnya dan beri aku bagian bersama kalian" (HR Muslim)
Doa Fatihah Untuk Almarhum
Dari dalil hadis kedua ini, Syaikhul Islam Zakariya al-Anshari mengutip istidlal dari para ulama Syafiiyah:
ﻗﺎﻝ اﻟﺴﺒﻜﻲ ﺗﺒﻌﺎ ﻻﺑﻦ اﻟﺮﻓﻌﺔ ... ﻋﻠﻰ ﺃﻥ اﻟﺬﻱ ﺩﻝ ﻋﻠﻴﻪ اﻟﺨﺒﺮ ﺑﺎﻻﺳﺘﻨﺒﺎﻁ ﺃﻥ ﺑﻌﺾ اﻟﻘﺮﺁﻥ ﺇﺫا ﻗﺼﺪ ﺑﻪ ﻧﻔﻊ اﻟﻤﻴﺖ ﻧﻔﻌﻪ ﺇﺫ ﻗﺪ ﺛﺒﺖ ﺃﻥ اﻟﻘﺎﺭﺉ ﻟﻤﺎ ﻗﺼﺪ ﺑﻘﺮاءﺗﻪ ﻧﻔﻊ اﻟﻤﻠﺪﻭﻍ ﻧﻔﻌﺘﻪ ﻭﺃﻗﺮ اﻟﻨﺒﻲ - ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ - ﺫﻟﻚ ﺑﻘﻮﻟﻪ «ﻭﻣﺎ ﻳﺪﺭﻳﻚ ﺃﻧﻬﺎ ﺭﻗﻴﺔ» ﻭﺇﺫا ﻧﻔﻌﺖ اﻟﺤﻲ ﺑﺎﻟﻘﺼﺪ ﻛﺎﻥ ﻧﻔﻊ اﻟﻤﻴﺖ ﺑﻬﺎ ﺃﻭﻟﻰ ﻷﻧﻪ ﻳﻘﻊ ﻋﻨﻪ ﻣﻦ اﻟﻌﺒﺎﺩاﺕ ﺑﻐﻴﺮ ﺇﺫﻧﻪ ﻣﺎ ﻻ ﻳﻘﻊ ﻋﻦ اﻟﺤﻲ. 2/412
As-Subki, mengikuti pendapat Ibnu Rif'ah, berkata: "Dalil dari hadis berdasarkan istinbath (menggali dalil) bahwa jika al-Quran ditujukan untuk mayit maka bermafaat baginya. Sebab dalam hadis sahih ada Sahabat menjadikan bacaannya untuk mengobati orang yang sakit maka bermanfaat baginya dan Nabi mengakuinya dengan sabda: "Dari mana kamu tahu bahwa Fatihah adalah ruqyat?". Jika bacaan Quran bermanfaat kepada orang yang masih hidup dengan ditujukan kepadanya, maka bacaan Quran akan lebih bermanfaat bagi mayit. Sebab ada banyak ibadah bisa dilakukan atas nama mayit tanpa izin darinya, yang tidak dapat dilakukan atas nama orang yang masih hidup" (Asna al-Mathalib, 2/412)
(muslimmedianews.com)
loading...
0 Response to "Mengapa Membaca Fatihah Diawal dan Akhir dalam Do'a dan Kegiatan"
Posting Komentar